Berita Terkini, Health, Lainnya, Uncategorized @id

Hari Malaria Sedunia: Mengenal Penyakit Malaria

(Sumber: Centers for Disease Control and Prevention)

Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit, yaitu protozoa genus Plasmodium dan biasanya ditularkan melalui gigitan nyamuk, khususnya dari nyamuk Anopheles betina. Hanya nyamuk Anopheles betina yang dapat menyebabkan malaria karena nyamuk betina dapat menggigit dan menghisap darah untuk memperoleh nutrisi dan protein bagi telurnya, sedangkan nyamuk jantan tidak. Saat nyamuk yang terinfeksi parasit ini menggigit manusia, maka parasit yang ada pada nyamuk tersebut akan masuk ke tubuh manusia dan menetap di organ hati, sebelum nantinya menyerang ke sel darah merah dan menimbulkan gejala klinis. Gejala klinis yang terjadi dapat berupa demam, menggigil, mual, muntah, sakit kepala, anemia, hingga pembesaran limpa. Terdapat lima jenis spesies parasit malaria di dunia yang dapat menginfeksi sel darah merah manusia, yaitu:

1. Plasmodium falciparum

Menyebabkan malaria falciparum atau malaria tropika yang menjadi jenis penyakit malaria terberat dan satu-satunya yang menimbulkan penyakit mikrovaskuler serta berbagai komplikasi berat, seperti cerebral malaria, anemia berat, gagal ginjal akut, sesak nafas, dan lain-lain.

2. Plasmodium vivax

Menyebabkan malaria tertiana yang jika tidak dilakukan pengobatan dapat berakhir dengan sendirinya dalam 2 – 3 bulan. Namun, terdapat kemungkinan relaps 50% dalam beberapa minggu sampai 5 tahun setelah penyakit awal.

3. Plasmodium malariae

Menyebabkan malaria quartana yang asimtomatis dalam waktu lama.

4. Plasmodium ovale

Menyebabkan malaria ovale atau tertiana ringan. Jenis ini umumnya dijumpai di Afrika dan Pasifik Barat dengan gejala yang lebih ringan dan seringkali sembuh tanpa pengobatan.

5. Plasmodium knowlesi

Ditemukan di Asia Tenggara sebagai patogen alami yang menyerang kera berekor panjang dan kera ekor babi. Namun, saat ini P. knowlesi dapat menyebabkan zoonosis dan menyerang manusia. Spesies ini memiliki siklus replika 24 jam, sehingga dapat dengan cepat berkembang menjadi infeksi yang parah.

(Sumber: Centers for Disease Control and Prevention)

Siklus hidup Plasmodium sp. terdiri dari dua tahap, yaitu siklus aseksual (skizogoni) yang terjadi pada manusia dan siklus seksual (sporogoni) yang terjadi pada nyamuk. Berikut adalah penjelasan mengenai siklus hidup parasit malaria pada tubuh manusia dan nyamuk.

  • Replikasi awal di hati (ekso-eritrositik, huruf A):

1. Nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi malaria akan menginokulasi sporozoit yang ada dalam kelenjar ludah nyamuk ke dalam inang manusia

2. Sporozoit mulai menginfeksi sel hati

3. Sporozoit matang menjadi skizon

4. Skizon pecah dan melepaskan merozoit (khusus P. vivax dan P. ovale, pada siklus ini sebagian parasit yang ada dalam sel hati tidak melanjutkan siklusnya ke sel eritrosit atau memasuki fase dorman dan tertanam di jaringan hati yang disebut sebagai hipnotik)

  • Multiplikasi aseksual dalam eritrosit (skizogoni eritrositik, huruf B):

5. Merozoit menginfeksi sel darah merah

6. Trofozoit tahap cincin akan matang menjadi skizon dan pecah melepaskan merozoit

7. Beberapa parasit berdiferensiasi ke tahap eritrositik seksual (gametosit)

  • Multiplikasi parasit pada nyamuk (siklus sporogoni, huruf C):

8. Gametosit jantan (mikrogametosit) dan gametosit betina (makrogametosit) masuk ke tubuh nyamuk selama nyamuk menghisap darah

9. Mikrogamet menembus makrogamet untuk menghasilkan zigot

10. Zigot berubah menjadi motil dan memanjang (ookinet)

11. Ookinet menyerang dinding usus tengah nyamuk dan berkembang menjadi ookista

12. Ookista tumbuh, pecah, lalu melepaskan sporozoit di kelenjar ludah nyamuk

Sampai saat ini, penyakit malaria dapat diobati dengan penggunaan obat anti malaria. Obat anti malaria dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan aktivitas obat pada stadium parasit sebagai berikut:

  • Skizontosida jaringan untuk profilaksis kausal

Obat yang termasuk ke dalam jenis ini adalah primakuin dan pirimetamin. Obat jenis ini bekerja pada awal siklus eritrositik setelah berkembang di hati.

  • Skizontosida  jaringan untuk mencegah relaps

Obat utama yang termasuk ke dalam jenis ini adalah primakuin, tetapi pirimetamin juga memiliki aktivitas yang serupa. Obat ini bekerja untuk hipnozoit dari P. vivax dan P. ovale di hati, serta digunakan untuk obat anti relaps.

  • Skizontosida darah

Obat yang termasuk ke dalam jenis ini adalah kuinin, klorokuin, meflokuin, halofantrin, sulfadoksin, dan pirimetamin. Obat jenis ini membunuh parasit saat siklus eritrositik.

  • Gametositosida

Obat yang termasuk ke dalam jenis ini adalah primakuinin untuk keempat spesies Plasmodium, serta klorokuin dan kuinin untuk P. vivax, P. malariae, dan P. ovale. Obat ini bekerja dengan menghancurkan bentuk seksual semua spesies Plasmodium di dalam darah, sehingga transmisi parasit ke tubuh nyamuk dapat tercegah.

  • Sporontosida

Obat yang termasuk ke dalam jenis ini adalah primakuin dan kloroguanid. Obat ini bekerja dengan menghambat perkembangan ookista dalam tubuh nyamuk untuk mencegah terjadinya transmisi lebih lanjut.

Penyakit malaria dapat dicegah dengan menghindari diri dari gigitan nyamuk melalui penggunaan kain kelambu, menyemprot dinding rumah dengan insektisida, menjaga rumah tetap bersih, kering, dan higienis, serta tidak membiarkan air tergenang di sekitar rumah.

Referensi:

  1. Azlin, E. (2016). Obat anti malaria. Sari Pediatri, 5(4), 150-4.
  2. Centers For Disease Control and Prevention. (2022). Malaria. www.cdc.gov/malaria, diakses pada 22 April 2023.
  3. Fitriany, Julia dan Ahmad Sabiq. (2018). Malaria. Lhokseumawe: Universitas Malikussaleh.

 

About the author

Related Posts

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.