Berita Terkini, Health

Identifikasi Risiko di Laboratorium

Bekerja di laboratorium tidak terlepas dari risiko yang kemungkinan akan terjadi. Laboratorium menjadi tempat dengan potensi risiko yang besar dengan sumber dan jenis risiko yang bervariasi. Risiko yang dapat terjadi antara lain, bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya bahan biologis, dan bahaya lainnya. Jika dilihat dari potensi bahaya yang terjadi di laboratorium, penting dilakukannya penilaian risiko agar pimpinan puncak laboratorium dapat mengelola dan mengurangi risiko bagi karyawan di laboratorium. Pencegahan dapat dilakukan dengan membuat dan mengembangkan prosedur keselamatan dan tindakan yang harus dilakukan jika terpapar, terkontaminasi, atau cedera. Saat melakukan penilaian, pertimbangkan berbagai bahaya keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, mulai dari keamanan mesin hingga bahaya fisik hingga paparan kimia dan biologis.

Hasil studi identifikasi bahaya fisik yang dialami karyawan laboratorium oleh Howard Hughes Medical Institute Office of Laboratory Safety. (sumber: Handbook Lab Quality Management System)

Merujuk dari data pada Handbook Lab Quality Management System (LQMS) dimana telah dilakukan studi identifikasi bahaya fisik yang dialami karyawan laboratorium oleh Howard Hughes Medical Institute Office of Laboratory Safety, potensi bahaya dan seberapa banyak itu terjadi dapat dilihat pada diagram di samping.

Laserasi atau luka gores menjadi bahaya yang paling banyak dialami karyawan laboratorium diikuti oleh luka memar, keseleo, tegang, dan patah. Alat-alat di laboratorium didominasi kaca yang rentan pecah, jarum, dan benda tajam lain yang dapat melukai kulit harus ditangani dan dibuang tepat. Selain itu, risiko kebakaran dan bahaya listrik juga kerap terjadi sehingga listrik atau benda yang berpotensi menyebabkan kebakaran harus dikelola sebaik mungkin dan difasilitasi peralatan pemadam kebakaran.

Selain bahaya fisik, paparan bahan kimia beracun juga menimbulkan ancaman nyata terhadap kesehatan dan keselamatan. Terdapat lebih dari 400 bahan kimia yang memiliki peluang melukai karyawan laboratorium sehingga diharuskan untuk menyimpan, menggunakan, dan membuang bahan kimia sesuai prosedur keselamatan.

Laporan laboratorium di Amerika Serikat mengenai agen biologis yang paling sering menginfeksi di laboratorium. (sumber: Handbook Lab Quality Management System)

Ada tiga rute utama dimana bahan kimia masuk ke dalam tubuh yakni, terhirup, penyerapan melalui kulit, dan tertelan secara tidak sengaja. Terdapat penanganan jika terjadi kecelakaan di laboratorium dengan penjabaran; Jika terhirup, hirup udara segar; jika terpapar kulit atau mata, tanggalkan semua pakaian dan bilas dengan air mengalir minimal 15 menit; serta jika tertelan, minum minimal dua gelas dan jangan dimuntahkan.

Risiko lainnya disebabkan oleh bahaya biologis antara lain seperti virus, fungi, bakteri, hewan transgenik, hewan percobaan, serangga, toksin, dan alergen. Tabel berikut menunjukkan infeksi yang paling sering dilaporkan laboratorium di Amerika Serikat:

Dalam mencegah risiko yang mungkin terjadi, laboratorium perlu memperhatikan tindakan pencegahan yang tercantum dalam Lembar data keselamatan bahan atau material safety data sheet (MSDS). MSDS adalah buletin teknis yang memberikan informasi rinci tentang bahaya dan pencegahan untuk memastikan bahan kimia yang mereka gunakan ditangani dan disimpan dengan aman.

Sistem National Fire Protection Association (NFPA) untuk klasifikasi bahaya

MSDS menyediakan:

  • informasi produk;
  • pencegahan kebakaran dan ledakan;
  • toksikologi;
  • efek kesehatan;
  • APD yang direkomendasikan;
  • rekomendasi penyimpanan;
  • kebocoran dan tumpahan—disarankan tindakan;
  • rekomendasi pembuangan limbah; dan
  • pertolongan pertama.

 

Referensi:

National Research Council (US) Committee on Prudent Practices in the Laboratory. (2011).Prudent Practices in the Laboratory: Handling and Management of Chemical Hazards: Updated Version.Washington (DC): National Academies Press (US).Dapat diakses pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK55880/ 

Eko dkk.(2020).Panduan Pengelolaan Mutu Laboratorium dalam Jejaring Laboratorium One Health.Bogor:IPB Press.Dapat diakses pada: https://onehealthlab.net/blog/13139/?lang=id 

World Health Organization.(2011).Lab Quality Management System.France: WHO Lyon Office.Dapat diakses pada: https://www.who.int/publications/i/item/9789241548274

About the author

Related Posts

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.