Para Tim Ahli INDOHUN-OHLN dan narasumber
Kegiatan, Workshop

Inisiasi Penerapan SMBL di UI dan IPB

Ibu Dr. Diah Iskandriati memberikan paparan tentang urgensi penerapan SMBL di Laboratorium Universitas

Ibu Dr. Diah Iskandriati memberikan paparan tentang urgensi penerapan SMBL di Laboratorium Universitas

INDOHUN-OHLN sebagai sebuah program yang berfokus pada penguatan kapasitas laboratorium di Indonesia, terus berupaya untuk memfasilitasi laboratorium di tingkat universitas agar dapat mengimplementasikan Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium (SMBL). Inisiasi seputar SMBL di laboratorium Universitas sejatinya telah dilakukan oleh INDOHUN-OHLN sejak tahun 2019 dan telah berhasil menginisiasi kebijakan SMBL di Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Pada tahun ini, INDOHUN-OHLN berkomitmen untuk memperluas cakuipan laboratorium Universitas yang mengimplementasikan SMBL dengan baik.

Untuk itu, pada tanggal 3 Maret 2020 INDOHUN-OHLN mengadakan Rapat Koordinasi Pengorganisasian dan Penerapan Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium (SMBL) di Perguruan Tinggi.  Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangaka untuk mensosialisasikan program INDOHUN-OHLN dalam hal implementasi SMBL, mengadvokasikan pentingnya organisasi SMBL dan implementasinya di Universitas untuk memastikan safety dan security dari personil laboratorium dan sekaligus mempromosikan inovasi bioteknologi, serta mendiskusikan rencana tindak lanjut untuk mengadvokasikan organisasi dan implementasi SMBL di tingkat Universitas. Dalam kegiatan ini, Universitas yang diundang adalah Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menjadi dua Universitas selanjutnya yang mengikuti jejak langkah UNAIR dalam penerapan dan implementasi kebijakan SMBL.

Kegiatan diawali dengan pemaparan tentang organisasi dan implementasi SMBL yang disampaikan oleh perwakilan salah satu laboratorium di UNAIR mengenai proses yang dijalani saat memulai proses advokasi di tingkat universitas, kemudian melakukan pemetaan laboratorium, pengembangan komite biorisiko, dan tim penasehat manajemen biorisiko (biosafety officer, BSO). Usaha yang dilakukan tiga universitas diatas berbuah manis, saat ini telah terbit kebijakan Rektor penerapan SMBL, komite biorisiko, dan penasehat manajemen biorisiko di UNAIR, UGM, dan Unsyiah. Tentunya pencapaian besar ini dapat diperoleh melalui kerjasama dan tentunya kerja keras seluruh tim yang terlibat dalam proses pengajuan draft kebijakan tersebut.

Setelah mendengarkan paparan dari perwakilan UNAIR, perwakilan dari UI dan IPB menyampaikan kondisi birokrasi masing-masing Universitas dan kemungkinan maupun hambatan yang dapat ditemui apabila melaksanakan inisiasi ini di Universitas masing-masing. Tentu keduanya memiliki kondisi yang berbeda, namun masing-masing perwakilan Universitas sepakat mengenai urgensi dari implementasi kebijakan SMBL di lingkungan Universitasnya.  Dengan satu semangat ini, kedua perwakilan Universitas setuju untuk tetap memulai inisiasi ini. INDOHUN-OHLN kedepannya akan berkomitmen untuk mendampingi serta memberikan dukungan dalam proses advokasi kepada pimpinan Universitas terkait.

About the author

Related Posts

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.