Inisiasi Program Manajemen Biorisiko Laboratorium Berbasis Universitas
Kegiatan, Rapat

Inisiasi Universitas berbasis SMBL

INDOHUN-OHLN with university representatives

INDOHUN-OHLN with university representatives

Peningkatan kapasitas laboratorium yang berbasis pada universitas merupakan hal krusial yang tidak dapat dilepaskan dari kapasitas laboratorium se-Indonesia dalam upaya deteksi dan analisis. Walaupun berbasis pendidikan, laboratorium universitas memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan dan menjadi sumber daya yang bermanfaat. Untuk itu, INDOHUN-OHLN secara aktif terus berupaya untuk melakukan upaya peningkatan kapasitas laboratorium berbasis universitas.

Pada pertengahan 2019 (Juni-Agustus), INDOHUN-OHLN telah melaksanakan inisiasi untuk Manajemen Program Laboratorium Biorisiko yang berbasis universitas di beberapa kota besar di Indonesia. Laboratorium Universitas yang terpilih tersebut antara lain adalah Laboratorium Mikrobiologi Klinik dan Laboratorium Virologi dan Immunologi dari Fakultas Kedokteran – Universitas Airlangga, Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Paasitologi dari Fakultas Kedokteran-Universitas Gadjah Mada, Laboratorium Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Hewan – Universitas Syiah Kuala. Setiap universitas membentuk tim untuk membahas draft regulasi kebijakan manajemen biorisiko tingkat universitas, dimana INDOHUN-OHLN ikut aktif mendampingi proses penyusunan draft ini.

Dari inisiasi ini, INDOHUN-OHLN mendapatkan respon yang sangat baik dan kooperatif dari masing-masing universitas. INDOHUN-OHLN secara aktif ikut memberikan kontribusi berupa data yang bersifat evidence-based serta bantuan teknis dalam upaya mendukung basis legal laboratorium untuk mengimplementasikan manajemen biorisiko. Selain itu, INDOHUN-OHLN berupaya untuk memaksimalisasi peran dari jaringan laboratorium yang sudah ada saat ini untuk menyebarkan program manajemen biorisiko kepada laboratorium lainnya di universitas tersebut.

Hasil yang diperoleh dari inisiasi ini cukup signifikan. Universitas Airlangga tidak hanya sukses untuk menghasilkan regulasi inisiasi manajemen biorisiko, namun juga mendapatkan SK Rektor yang telah ditandatangani mengenai Implementasi Manajemen Biorisiko, Komite Biorisiko Institusional, serta Biosafety Officer Team. Sedangkan Universitas Gadjah Mada telah berhasil menyusun draft regulasi SK Rektor terkait Manajemen Biorisiko Laboratorium, serta Komite Biorisiko Institusional. Namun, kedua draft ini masih dalam proses peninjauan akhir sebelum disetujui oleh Rektor. Sedangkan di Universitas Syiah Kuala, usulan tim INDOHUN-OHLN berhasil diterima oleh jajaran Rektor terkait usulan implementasi Manajemen Biorisiko Laboratorium. Kegiatan follow up dan rapat internal selanjutnya akan dilaksanakan dalam rangka penguatan jangka panjang.

Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari peran serta dari tim laboratorium universitas, serta tim One Health Colaboratoring Center (INDOHUN-OHCC). Kedepannya, dibutuhkan kerjasama yang komprehensif dalam rangka menjaga keberlanjutan implementasi Manajemen Biorisiko Laboratorium di setiap universitas.

 

 

About the author

Related Posts

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.