Kegiatan, Pelatihan

Pelatihan Implementasi Biosafety dan Biosecurity Laboratorium di Institut Pertanian Bogor

Peserta Pelatihan Implementasi Biosafety dan Biosecurity Laboratorium di Institut Pertanian Bogor

Penerapan Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium (SMBL) perlu berdasarkan Standar Nasional Indonesia yaitu SNI ISO 35001:2019 tentang sistem manajemen biorisiko laboratorium dan organisasi terkait lainnya yang dimaksudkan untuk dapat diterapkan pada semua jenis organisasi. Penerapan SMBL bertujuan untuk melindungi personel dan lingkungan dari bahaya terkait pekerjaan yang bersentuhan dengan bahan biologis berbahaya, mencegah kontaminasi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian yang menyeluruh dari segi pengelolaan keamanan (biosafety) dan pengamanan (biosecurity) di laboratorium. Pengelolaan biorisiko yang dilakukan juga harus sesuai dengan sistem yang terstandarisasi agar dapat meminimalisasi risiko bahaya dengan sebaik mungkin.

Praktik Cara Menggunakan dan Melepas Alat Pelindung Diri (APD) yang Benar

Menyadari urgensi implementasi SMBL di laboratorium Perguruan Tinggi, Indonesia One Health University Network (INDOHUN) melalui program One Health Laboratory Network (OHLN) sejak tahun 2018 telah melakukan inisiasi pendampingan penerapan SMBL kepada beberapa laboratorium perguruan tinggi. Pada tahun 2022, INDOHUN mendampingi penerapan SMBL di 5 perguruan tinggi, salah satunya adalah Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berfokus pada 4 laboratorium yakni Pusat Studi Satwa Primata, Lab Advanced Research, Fakultas Kedokteran Hewan, dan IPB Culture Collection. Rangkaian pendampingan yang sudah dilakukan antara lain adalah penilaian kapasitas laboratorium yang dilaksanakan pada tanggal 11-14 April 2022. Adapun hasil penilaian tersebut, ditemukan bahwa 4 laboratorium target tersebut memiliki permasalah utama (common issues) pada beberapa komponen penilaian SNI ISO 35001:2019.

Praktik Penanganan Spill Bahan Biologis

Setelah dilakukan diskusi bersama Kantor Manajemen Risiko dan Perlindungan Lingkungan Kerja (KMRPLK) IPB dan 4 laboratorium pada tanggal 3 Juni 2022, disetujui bahwa INDOHUN-OHLN yang didukung oleh Biosecurity Engagement Program (BEP) dan Direktorat Sumber Daya,  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia bekerjasama dengan KMRPLK mengadakan Pelatihan Implementasi Biosafety dan Biosecurity Laboratorium di Institut Pertanian Bogor pada hari Senin – Rabu, tanggal 18 – 20 Juli 2022. Pelatihan ini bertujuan agar 4 laboratorium target pendampingan dapat mengakselerasi kapasitas, khususnya SDM agar mampu memenuhi standar SNI ISO 35001:2019 dan menjadi laboratorium percontohan dengan implementasi biosafety & biosecurity yang paripurna.

Kegiatan diawali dengan sesi sambutan oleh Prof. dr. Agus Suwandono, M.PH, dr.PH sebagai Koordinator INDOHUN yang diwakili oleh Agus Setiawan, SKM, MPH sebagai Manajer Program OHLN kemudian dilanjutkan sambutan Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T (Sekretaris Institut/Kepala Kantor Manajemen Risiko dan Perlindungan Lingkungan Kerja). Sambutan yang ketiga disampaikan oleh Ibu Wahyuni Kamah selaku Manager Program Biosecurity Engagement Program (BEP) di Indonesia, Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta dan sambutan sekaligus pembukaan kegiatan oleh  Dr. Mohammad Sofwan Efendi, M.Ed (Direktur Sumber Daya, Ditjen Dikti Ristek, Kemendikbud – Ristek RI).

Tabletop Exercise – Penilaian Risiko

Kegiatan dilanjutkan dengan Pengenalan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Manajemen Biorisiko IPB oleh KMRPLK, dilanjutkan dengan pemaparan terkait Implementasi Sistem Manajemen Biorisiko Lesson Learned oleh Dr. Uus Saepuloh, S.Si, MBiomed. Kemudian sesi dilanjutkan dengan pemaparan materi pelatihan. Materi pelatihan selama 3 hari terdiri dari 14 materi, yaitu :

  1. Pengantar Biosafety dan Biosecurity
  2. Infeksi Terkait Laboratorium
  3. Identifikasi Bahaya, Penilaian Biorisiko dan Langkah Pengendalian
  4. Prinsip Containment, Keamanan Fisik dan Peralatan Keselamatan
  5. Good Microbiological Practice and Procedure
  6. Pemilihan dan Penggunaan APD yang Benar
  7. Cara Menggunakan dan Melepas APD yang benar
  8. Informasi, Inventarisasi dan Penyimpanan Bahan Biologis Berharga
  9. Pengemasan dan Transportasi Bahan Biologis Berbahaya
  10. Penanganan dan penyimpanan bahan kimia di Laboratorium
  11. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
  12. Insiden dan Tanggap Darurat
  13. Penanganan Spill Bahan Biologis
  14. Tabletop Exercise – Penilaian Risiko

Setiap materinya dibuka sesi untuk peserta pelatihan dapat berdiskusi dengan pemateri. Dalam pelatihan ini, selain mendapatkan materi, peserta juga diberikan pengalaman melalui praktik langsung penggunaan APD, Penanganan Tumpahan Bahan Biologi, dan penilaian risiko. Kegiatan pelatihan selama 3 hari ditutup melalui penyerahan sertifikat kepada peserta yang diberikan oleh Dr. Ir. Budi Purwanto, M.E sebagai Wakil Kepala KMRPLK dan Dr. drh. Joko Pamungkas, M.Sc sebagai Wakil Koordinator Indohun.

Penyerahan Sertifikat Kepada Peserta Pelatihan Implementasi Biosafety dan Biosecurity Laboratorium

 

About the author

Related Posts

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.