Berita Terkini, Kegiatan, Pelatihan

Pelatihan Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium dalam Penanganan dan Pengujian COVID-19 dan Sampel Patogen Berbahaya Lainnya

Peserta Pelatihan Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium dalam Penanganan dan Pengujian COVID-19 dan Sampel Patogen Berbahaya Lainnya

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, yang pertama kali ditemukan kasus pertama di akhir tahun 2019 dan hingga kini masih menjadi penyakit infeksius yang cukup berbahaya. Saat ini di seluruh dunia sudah ada lebih dari 541 juta orang yang sudah terinfeksi COVID-19, dan sekitar 6 juta kasus ditemukan di Indonesia dengan total kematian sebanyak 156.662 per tanggal 14 Juni 2022. Saat ini upaya pencegahan melalui vaksinasi masih gencar untuk dilaksanakan secara menyeluruh di Indonesia, dan sudah cukup mampu menekan angka penularan. Namun Indonesia sebagai negara tropis dengan populasi yang tinggi, membuat ancaman emerging infectious disease (EID) terus tetap ada, sekalipun COVID-19 sudah tidak lagi dalam status pandemi. Oleh karena itu, kemampuan analisis dan deteksi kasus yang baik amat diperlukan dalam upaya pengendalian penyakit menular di masyarakat.

Laboratorium memiliki peranan yang amat penting dalam upaya pelacakan, pencegahan dan pengendalian penyakit. Keputusan tatalaksana pasien, dan pelaksanaan pengendalian penyakit bergantung pada hasil analisis laboratorium. Sehingga setiap laboratorium rujukan pemeriksaan COVID-19 dan patogen berbahaya lainnya dituntut untuk menghasilkan hasil uji yang cepat dan tepat. Dalam melaksanakan tugasnya, laboratorium melibatkan tidak hanya virus namun juga riketsia, klamidia, bakteri, protozoa, hingga cendawan yang dapat dengan mudah mencemari lingkungan sekitar apabila tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian yang menyeluruh dari segi pengelolaan keamanan (biosafety) dan pengamanan (biosecurity) hayati di laboratorium. Pengelolaan biorisiko yang dilakukan juga harus sesuai dengan sistem yang terstandarisasi agar dapat meminimalisasi risiko bahaya dengan sebaik mungkin.

Sesi Diskusi – Pelatihan Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium dalam Penanganan dan Pengujian COVID-19 dan Sampel Patogen Berbahaya Lainnya

Dalam rangka mendukung implementasi di lapangan, dibutuhkan komitmen yang kuat dari jajaran manajemen laboratorium untuk memastikan bahwa seluruh komponen laboratorium telah tersedia dengan baik. Mulai dari kelengkapan fasilitas dan infrastruktur, serta kebijakan biosafety dan biosecurity, hingga kapasitas yang dimiliki oleh petugas laboratorium. Peningkatan kapasitas petugas laboratorium secara berkala sesuai dengan perkembangan keilmuan yang ada amat penting, agar tatalaksana laboratorium dapat dilaksanakan sebaik mungkin.

Berkaitan dengan hal diatas INDOHUN-OHLN yang didukung oleh Biosecurity Engagement Program (BEP) melakukan Pelatihan Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium dalam Penanganan dan Pengujian COVID-19 dan Sampel Patogen Berbahaya Lainnya. Adapun kegiatan ini ditujukan untuk staf laboratorium universitas yang menjadi bagian dari jejaring INDOHUN-OHLN. Untuk itu, pada tanggal 6-9 Juni 2022, INDOHUN-OHLN mengadakan Pelatihan Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium dalam Penanganan dan Pengujian COVID-19 dan Sampel Patogen Berbahaya Lainnya secara online dengan diikuti oleh 35 peserta dari 26 universitas.

Kegiatan diawali dengan sesi penyampaian berita acara oleh Prof. dr. Agus Suwandono, M.PH, dr.PH (Koordinator INDOHUN), kemudian dilanjutkan sambutan oleh Ibu Wahyuni selaku Manager Program Biosecurity Engagement Program (BEP) di Indonesia, Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta dan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh  Dr. Mohammad Sofwan Efendi, M.Ed (Direktur Sumber Daya, Ditjen Dikti Ristek, Kemendikbud – Ristek RI).

Materi yang disampaikan saat pelatihan 4 hari total ada 13 materi, yaitu :

  1. Pengantar Biosafety dan Biosecurity
  2. Sistem Standardisasi Nasional di Indonesia dan Kesadaran SNI ISO 35001:2019 terkait manajemen biorisiko untuk laboratorium dan organisasi terkait lainnya
  3. Penilaian Risiko dan Langkah Mitigasi
  4. Pelatihan dan Penilaian Kompetensi di Laboratorium Molekuler
  5. Persyaratan Fasilitas dan Peralatan Keselamatan untuk Pengujian Molekuler (Termasuk Penggunaan BSC)
  6. Praktik dan Prosedur Mikrobiologi yang Baik di Laboratorium Molekuler
  7. Pemilihan dan Penggunaan Alat Pelindung Diri yang Tepat
  8. Koleksi dan Transportasi Bahan Biologis
  9. Penyimpanan dan Inventarisasi Bahan Biologis Berharga (Valuable Biological Materials)
  10. Dekontaminasi dan Pengolahan Limbah Bahan Biologis
  11. Kesehatan Kerja
  12. Penjaminan Mutu Eksternal (PME) dan Penjaminan Mutu Internal (PMI)
  13. Pelaporan dan Investigasi Insiden

Setiap harinya dibuka sesi untuk peserta pelatihan dapat menyampaikan review dari setiap materi yang telah diberikan dan harapannya setelah dilakukan kegiatan pelatihan ini perwakilan laboratorium mengetahui tatalaksana sistem manajemen biorisiko laboratorium untuk penanganan dan pengujian COVID-19 dan sampel patogen berbahaya lainnya dengan benar. 

 

About the author

Related Posts

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.