Berita Terkini, Rapat, Workshop

Pertemuan Multisektoral dalam Pembahasan Daftar Security Sensitive Biological Agents (SSBA) di Indonesia

Peserta Pertemuan Multisektoral dalam Pembahasan Daftar Security Sensitive Biological Agents (SSBA) di Indonesia

Kecepatan perkembangan bioteknologi, seperti mikrobiologi dan parasitologi, bahan  makanan, tumbuhan, modifikasi organisme, modifikasi genetik dan modifikasi bahan kimia  memiliki implikasi luas bagai dua mata koin. Selain dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, pertumbuhan industri, dan peningkatan status kesehatan masyarakat, teknologi  laboratorium yang semakin mutakhir juga dapat memiliki implikasi negatif jika tidak dilakukan  tindakan pencegahan penyalahgunaan teknologi. Berkembangnya teknologi laboratorium memungkinkan personil laboratorium dapat melakukan  eksplorasi lebih dalam bidang yang diteliti, salah satunya agen biologis seperti bakteri, virus, dan parasit, sehingga diperlukan standar biosafety dan biosecurity serta penentuan agen biologis yang memerlukan pengaturan khusus untuk mencegah risiko kesehatan terhadap manusia, hewan, maupun lingkungan. 

Penyampaian Materi “SSBA List and Biosecurity Regulation Initiation – A Project Overview” yang disampaikan oleh Dr. drh. Joko Pamungkas, M.Sc

Sebagai salah satu bagian dari inisiasi pengembangan kebijakan terkait Jejaring  Laboratorium dan Implementasi Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium (SMBL), Indonesia One  Health University Network (INDOHUN) melalui program One Health Laboratory Network (OHLN) bekerjasama dengan Health Security Partners (HSP) atas dukungan Biosecurity Engagement Program (BEP) menginisiasi pengembangan daftar dan kebijakan Security Sensitive Biological Agents (SSBA) di Indonesia. Untuk itu, pada tanggal 14-15 Maret 2023 bertempat di The Grove Suites by Grand Aston, INDOHUN-OHLN mengadakan Pertemuan Multisektoral dalam Pembahasan Daftar Security Sensitive Biological Agents (SSBA) di Indonesia. 

Pertemuan ini bertujuan untuk menelaah, mendiskusikan dan menyepakati daftar SSBA di Indonesia serta mendiskusikan kerangka pengembangan kebijakan SSBA di Indonesia. Pertemuan ini turut hadir 38 peserta dari berbagai kementerian/lembaga yaitu Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI), Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Setkab RI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Divisi Pengembangan Translasi Produk Biofarmasi, PT Bio Farma, serta perwakilan tim pakar yakni Prof. dr. Amin Soebandrio W. Kusumo, PhD, SpMK (K) dan Mayor Jenderal TNI (Purn) dr. Daniel Tjen, Sp.S.

Sesi Diskusi Kelompok Pertemuan Multisektoral dalam Pembahasan Daftar Security Sensitive Biological Agents (SSBA) di Indonesia

 Kegiatan hari pertama dibuka dengan sesi pengantar oleh Prof. dr. Agus Suwandono, MPH, Dr.PH (Koordinator INDOHUN), dilanjutkan sambutan oleh Dr. Julia Scordo selaku Biosecurity Engagement Program of the U.S. Department of State (BEP/DOS), kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Bu Wahyuni Kamah selaku Biosecurity Engagement Program (BEP) Manager, United States Embassy – Jakarta dan terakhir sambutan oleh Dr. Prasad Kuduvalli selaku Director of Scientific Programs, Health Security Partners (HSP).

Sesi selanjutnya terdapat 5 paparan yaitu : 

  1. SSBA List and Biosecurity Regulation Initiation – A Project Overview disampaikan oleh Dr. drh. Joko Pamungkas, M.Sc
  2. Key Considerations for the SSBA List and National Framework for Biosecurity  disampaikan oleh Dr. Prasad Kuduvalli
  3. Current Regulatory Framework: National Regulation on Microbial Repositories and Transfers disampaikan oleh Dr. Atit Kanti
  4. Malaysia’s Experience on Establishing a Priority List of Biological Agents & Toxins for Biosecurity disampaikan oleh Dr. Zalini Yunus
  5. Draft of the Proposed SSBA List disampaikan oleh dr. Ni Ketut Susilarini, MS

Penyampaian Materi “Key Considerations for the SSBA List and National Framework for Biosecurity” yang disampaikan oleh Dr. Prasad Kuduvalli

Kegiatan hari pertama diakhiri dengan agenda group discussion yang difokuskan untuk meninjau kriteria aktivitas laboratorium pengguna SSBA. Kemudian dilanjutkan hari kedua dibuka dengan laporan hasil diskusi dari group discussion hari pertama. Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan diskusi dengan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama melakukan review kriteria dan persyaratan untuk laboratorium yang menggunakan SSBA. Kelompok kedua melakukan identifikasi lembaga utama untuk pengawasan SSBA dan mekanisme komunikasi dan koordinasi antar lembaga serta membahas terkait pengembangan regulasi SSBA di Indonesia. Setelah itu dilakukan diskusi terbuka untuk mendapatkan rekomendasi langkah selanjutnya dalam finalisasi daftar SSBA dan pengembangan regulasinya. Kegiatan pertemuan multisektoral dalam Pembahasan Daftar SSBA di Indonesia selama dua hari ditutup oleh Prof. dr. Agus Suwandono, MPH, Dr.PH selaku koordinator INDOHUN.

 

About the author

Related Posts

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.