Ringkasan Proyek

Kemampuan deteksi dini penyakit sampai saat ini masih menjadi tantangan, terutama untuk penyakit infeksi emerging, re-emerging, dan zoonosis. Laboratorium berperan penting dalam deteksi dini penyakit menular. Saat ini, terdapat ribuan laboratorium kesehatan di berbagai provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, yang tersebar di rumah sakit, puskesmas/puslit, puskesmas, klinik, dan perguruan tinggi.

Laboratorium-laboratorium ini didirikan dan dioperasikan baik oleh pemerintah maupun swasta. Namun, meskipun banyak laboratorium dalam sektor ini tersedia secara luas di negara ini, mereka belum dapat secara optimal menjawab tantangan deteksi dini penyakit menular yang muncul, muncul kembali, dan zoonosis.

Pemetaan laboratorium kesehatan di area prioritas, menggambarkan kapasitas terbaru laboratorium dalam hal sistem manajemen mutu, layanan, sumber daya manusia, fasilitas dan peralatan, kolaborasi, penerapan manajemen biorisiko, dan sistem informasi. Kegiatan pemetaan ini dilakukan dengan pendekatan observasional untuk mendapatkan gambaran kapasitas dan gap laboratorium.

Kuesioner dikirim dan diisi secara online oleh kepala laboratorium dan verifikasi dilakukan melalui wawancara di beberapa laboratorium. Untuk meningkatkan data dan informasi tentang laboratorium, diadakan Focus Group Discussion (FGD) di setiap provinsi yang dihadiri oleh perwakilan laboratorium dan perwakilan dari dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota.

Pencapaian

• Melakukan pemetaan laboratorium kesehatan di 4 Provinsi: Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali dan Sulawesi Selatan dan terpilih 103 laboratorium yang terdiri dari 101 laboratorium milik pemerintah dan 2 laboratorium milik swasta

 

Factsheet: https://bit.ly/FactsheetAIHSP-ID

Laporan: https://bit.ly/LaporanAIHSP-LabMapping

Ringkasan Proyek

Dengan inisiatif dan dukungan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Australia bekerjasama melalui Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP), INDOHUN telah mengambil langkah awal dalam proses penguatan kapasitas laboratorium sebagai dasar peningkatan kapasitas pengawasan dan deteksi penyakit menular, yaitu pemetaan kapasitas 101 laboratorium di bawah koordinasi kementerian kesehatan di berbagai tingkatan (nasional, provinsi, kabupaten/kota) di 4 provinsi: Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, dan Sulawesi Selatan.

Dalam rangka diseminasi hasil pemetaan, INDOHUN melakukan Round Table Discussion (RTD) dengan pemangku kepentingan terkait dan mitra pembangunan guna mensinkronkan temuan sebagai dasar peningkatan kapasitas dan pelaksanaan program ke depan.

Pencapaian

• Round Table Discussion diikuti oleh 41 peserta
• Rencana pemanfaatan hasil pemetaan telah disusun sebagai dasar rekomendasi kebijakan dan daftar kegiatan peningkatan kapasitas sesuai hasil pemetaan

 

Factsheet: https://bit.ly/FactsheetAIHSP-ID

Laporan: https://bit.ly/ReportAIHSP-RDT

Ringkasan Proyek

Dengan inisiatif dan dukungan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Australia bekerjasama melalui Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP), Indohun dalam proses pelaksanaan proyek ini.

Proyek ini merupakan kelanjutan dari pemetaan kapasitas lab sebelumnya di empat provinsi. Dalam proyek ini, INDOHUN dan AIHSP akan melakukan pemetaan tambahan untuk provinsi NTT, provinsi target AIHSP yang baru ditambahkan. Selain itu, berdasarkan rekomendasi dari pemetaan, kami sekarang akan menentukan dengan tepat jenis dukungan apa yang dapat diberikan AIHSP untuk laboratorium penguatan di setiap tingkatan. AIHSP telah mengidentifikasi potensi kolaborasi dengan lembaga penelitian dan laboratorium rujukan Australia seperti CSIRO, NRL, dan Institut Peter Doherty.

Kegiatan Utama

• Pemetaan Kapasitas Laboratorium di Nusa Tenggara Timur (NTT)
• Penguatan Desain Kapasitas Laboratorium
• Pemberian Bantuan Teknis kepada Direktorat Pengawasan dan Karantina Kesehatan (Dit. SKK), Kementerian Kesehatan

 

Factsheet: https://bit.ly/FactsheetAIHSP-ID