PENCAPAIAN

US BEP - Tufts University

Tahun 1

Proyek: Mempromosikan Pengendalian Penyakit yang Secure, Safe dan Effective

Tahun Pelaksanaan: 2017-2018

Ringkasan Proyek

Dengan dukungan U.S Biosecurity Engagement Program (BEP), INDOHUN bekerja sama dengan Tufts University untuk membantu membangun dan memperkuat One Health Laoratory Network (OHLN) pada tahun 2017.

Proyek ini untuk menghubungkan laboratorium perguruan tinggi melalui kebijakan nasional Jaringan Laboratorium One Health. Di bawah koordinasi Pemerintah Indonesia, OHLN mendukung identifikasi cepat penyakit zoonosis yang muncul di antara populasi manusia dan hewan, serta mencegah penyebaran penyakit menular.

INDOHUN memulai proyek dengan membangun jaringan antar laboratorium perguruan tinggi dengan kegiatan sebagai berikut:

  1. Menyiapkan kelompok kerja OHLN.
  2. Desktop assessment kepada calon anggota laboratorium perguruan tinggi.
  3. Kunjungan penilaian ke anggota laboratorium perguruan tinggi terpilih.
  4. Lokakarya: Identifikasi kapasitas, kebutuhan, dan analisis sumber daya saat ini untuk anggota jaringan laboratorium one health saat ini.
  5. Mempromosikan pengembangan dan implementasi pedoman laboratorium nasional dan internasional (QA, QMS, BRM).
  6. Pelatihan laboratorium tentang Good Clinical Laboratory Practice dan Basic Biosafety and Biosecurity.
  7. Lokakarya dengan Pemerintah Indonesia: Identifikasi prioritas penyakit Penyakit Infeksi Emerging dan Zoonotik regional dan kapasitas laboratorium regional (Kemenkes, Kementan, Perguruan tinggi).

Pencapaian

Keanggotaan

  • 34 Laboratorium perguruan tinggi di nilai
  • 12 Laboratorium perguruan tinggi diaudit serta dilakukan kesepakatan keanggotaan jejaring
  • Menandatangani 6 nota kesepahaman (MoU) dan 9 perjanjian kerjasama dengan pimpinan perguruan tinggi dan fakultas pada anggota OHLN

Peningkatan Kapasitas

  • 25 personel laboratorium Perguruan tinggi dilatih tentang Good Clinical Laboratory Practice (GCLP).
  • 20 personel laboratorium Perguruan tinggi dilatih tentang Basic Biosafety & Biosecurity

Koordinasi Jaringan Laboratorium

  • 20 Penyakit Prioritas Regional Teridentifikasi (Zoonotic, Penyakit Infeksi Emerging, Resistensi antimikroba).
  • Mengidentifikasi kapasitas 4 laboratorium daerah (perguruan tinggi dan pemerintah) dalam mendeteksi dan mencegah Penyakit Infeksi Emerging dan Penyakit Zoonotis

Factsheet: https://bit.ly/FactsheetTufts1

Laporan: https://bit.ly/ReportTufts1

Donor dan Mitra Pelaksana


Tahun 2

Proyek: Mendirikan dan Menghubungkan Perguruan tinggi dan Laboratorium Pemerintah untuk Menerapkan Manajemen Biorisiko

Tahun Pelaksanaan: 2018-2019

Ringkasan Proyek

Dengan dukungan Biosecurity Engagement Program (BEP), INDOHUN bekerja sama dengan Tufts University dan CRDF Global untuk membantu mendirikan dan memperkuat OHLN serta menghubungkan laboratorium perguruan tinggi dan pemerintah.

Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung Pemerintah Indonesia dan otoritas terkait dalam pembentukan strategi pengawasan dan pengendalian nasional, serta untuk berbagi sumber daya. Jaringan tersebut juga meningkatkan praktik biosafety dan biosecurity serta standar laboratorium bagi mereka yang paling membutuhkan, dan melembagakan pelatihan personel tambahan melalui lokakarya, rapat laboratorium, dan kursus penyegaran.

Program yang di Highlight Tahun 2018 – 2019:

  1. Menginisiasi pengembangan jaringan laboratorium dan konsep regulasi nasional manajemen biorisiko.
  2. Memprakarsai pembentukan konsep unit biosecurity dan biodefense nasional.
  3. Konsolidasi anggota laboratorium dan mengembangkan sistem informasi jaringan laboratorium.
  4. Mengembangkan alat penilaian laboratorium untuk manajemen biorisiko dan melakukan pemetaan manajemen biorisiko laboratorium.
  5. Pelatihan untuk personel laboratorium tentang sertifikasi profesional manajemen biorisiko.
  6. Penguatan implementasi sistem manajemen biorisiko laboratorium perguruan tinggi dengan mengembangkan peraturan dan keputusan rektor.
  7. Menyusun pedoman teknis, SOP dan modul manajemen biorisiko.

Pencapaian

Keanggotaan

  • 64 Laboratorium Perguruan tinggi dinilai untuk implementasi manajemen biorisiko.

Peningkatan Kapasitas

  • 20 personel laboratorium perguruan tinggi dilatih tentang biosafety & biosecurity profesional
  • 20 personel laboratorium Perguruan tinggi mengikuti tes profesional manajemen biorisiko profesional dari IFBA, Kanada
  • 20 tenaga laboratorium dari Kemenkes, Kementan, Perguruan tinggi, dan Kemenkeu telah mendapatkan pelatihan Manajemen Biorisiko dan  LAT auditor
  • 9 personel laboratorium perguruan tinggi dilatih tentang analisis kesenjangan manajemen biorisiko

Advokasi Kebijakan

  • 3 Peraturan Rektor tentang penerapan manajemen biorisiko perguruan tinggi
  • 3 Keputusan Rektor tentang Komite Biorisiko Kelembagaan Perguruan tinggi
  • 3 Keputusan Rektor tentang Biosafety Officer (BSO) Perguruan tinggi
  • Rancangan Peraturan Menteri (Kemenristekdikti) tentang Pedoman Sistem Manajemen Mutu Infrastruktur Perguruan Tinggi
  • Rancangan draf Keputusan Menteri (Kemendikbud) tentang Standar Infrastruktur Perguruan Tinggi
  • Konsep kebijakan nasional jejaring laboratorium multisektoral, manajemen biorisiko, dan kebijakan pemanfaatan mikroorganisme/bahan hayati

Guideline Development & LAT Trial – Assessment

  • 5 Dokumen:
    1. Panduan penjaminan mutu manajemen biorisiko
    2. Template Standard Operational Procedure (SOP) manajemen biorisiko
    3. Laboratory Assessment Tool (LAT) untuk analisis kesenjangan implementasi manajemen biorisiko
    4. Panduan LAT
    5. Modul manajemen biorisiko
  • 3 Institusi:
    1. Lembaga Virologi Manusia dan Biologi Kanker, Fakultas Kedokteran Perguruan tinggi Indonesia
    2. Pusat Penelitian Primata, IPB University
    3. Laboratorium Lingkungan (BBTKL PP) Yogyakarta, Ditjen. P2P, Kementerian Kesehatan

Factsheet: https://bit.ly/FactsheetTufts2

Laporan: https://bit.ly/ReportTufts2

Donor dan Mitra Pelaksana


Tahun 3

Proyek: Meningkatkan Biosecurity di Jaringan Laboratorium One Health Indonesia

Tahun Pelaksanaan: 2020-2021

Ringkasan Proyek

Mempromosikan biosekuriti dan biosafety laboratorium dalam konteks One Health berarti kita juga harus berpegang pada nilai-nilai yang berasal dari One Health.

Setelah implementasi beberapa program sejak tahun 2017, beberapa inisiatif perlu dilanjutkan dan didorong, terutama dalam memperkuat kemampuan anggota laboratorium berbasis perguruan tinggi dalam menerapkan peraturan manajemen biorisiko yang telah dikembangkan selama Y2.

Selain itu, kelanjutan kegiatan advokasi ke pemerintah pusat menjadi perhatian utama selama Y3 untuk meningkatkan upaya penerapan manajemen biorisiko berdasarkan Global Health Security Agenda (GHSA), hasil Joint External Evaluation (JEE), dan ndonesia National Action Plan for Health Security (NAPHS) 2020 – 2024.

Strategi yang Dikembangkan OHLN Tahun 3:

  1. Mempromosikan pembentukan konsep kebijakan dan sistem nasional OHLN dan manajemen biorisiko.
  2. Memprakarsai pembentukan sistem informasi laboratorium perguruan tinggi
  3. Mempromosikan dan memperkuat perguruan tinggi terpilih untuk menerapkan manajemen biorisiko laboratorium kelembagaan
  4. Pelatihan dalam layanan: Manajemen biorisiko profesional

Pencapaian

LAT Improvement

  • Migrasi Laboratory Assessment Tool (LAT) untuk manajemen biorisiko ke platform berbasis web
  • Mengembangkan kuesioner LAT lanjutan baru berdasarkan ISO SNI 35001:2019
  • Penilaian virtual di 2 laboratorium berbasis perguruan tinggi:
    1. RS Perguruan tinggi Udayana
    2. Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Perguruan tinggi Indonesia

Pengembangan Pedoman

  • Laboratory Quality Management System (LQMS)
  • Implementasi sistem manajemen biorisiko: ISO SNI 35001:2019

Peningkatan Kapasitas

  • Pelatihan online: Pengumpulan sampel, manajemen, dan peningkatan kapasitas pengujian diagnostik (Berkolaborasi dengan proyek trance4)

Webinar

  • Penerapan sistem manajemen biorisiko ISO SNI 35001:2019
  • Peluncuran Laboratory Assessment Tool (LAT)

 

Factsheet: https://bit.ly/FactsheetTufts2

Laporan: https://bit.ly/ReportTufts3

Donor dan Mitra Pelaksana


Tahun 4

Proyek: Meningkatkan Biosecurity di Indonesia melalui One Health Lab Network

Tahun Pelaksanaan: 2021-2022

Ringkasan Proyek

Dengan dukungan US Biosecurity Engagement Program (BEP), INDOHUN bekerja sama dengan Tufts University untuk mendukung penerapan Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium (SMBL) melalui program One Health Laboratory Network (OHLN) di laboratorium perguruan tinggi untuk meningkatkan keamanan dan keamanan dalam penanganan bahan biologis selama identifikasi dan deteksi penyakit menular yang muncul, Penyakit Infeksi Emerging dan zoonosis.

Program yang di highlight pada OHLN Tahun 4 adalah mempromosikan penerapan manajemen biorisiko laboratorium institusional ke Lab perguruan tinggi terpilih, In-Service Training, penguatan anggota OHLN.

Pencapaian

Keanggotaan

  • Membuat platform dan menyelenggarakan kegiatan Advokasi Web Jejaring Sosial untuk Forum Komunikasi Jejaring Laboratorium Perguruan Tinggi dan 48 institusi telah memiliki akun.
  • Berhasil menjalin Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Ristek, Kemendikbud per 28 Juli 2022.

Peningkatan Kapasitas

  • 62 Peserta dari 51 laboratorium di perguruan tinggi mengikuti Workshop Manajemen Laboratorium COVID-19 dan Pengenalan Forum Komunikasi Jaringan Laboratorium Perguruan Tinggi.
  • Sebanyak 35 peserta dari 26 perguruan tinggi mengikuti pelatihan sistem manajemen biorisiko laboratorium dalam penanganan dan pengujian sampel COVID-19 dan patogen berbahaya lainnya.
  • Laboratorium Pusat Kajian Satwa Primata, Penelitian Lanjut, Fakultas Kedokteran Hewan, dan Koleksi Kultur IPB mengikuti pelatihan implementasi biosafety dan biosecurity laboratorium di IPB.
  • Sebanyak 24 orang dari 9 institusi mengikuti pelatihan asesor laboratorium menggunakan alat asesmen laboratorium berbasis web berstandar SNI ISO 35001:2019

Biorisk Management Program Technical Assistance

  • Menilai dan Memberikan dukungan teknis untuk memperkuat penerapan standarisasi sistem manajemen biorisiko laboratorium (SMBL) untuk 9 laboratorium sasaran di 5 perguruan tinggi.

Laporan: https://bit.ly/ReportTufts4

Donor dan Mitra Pelaksana