Lainnya, Workshop

Program Pelatihan Pengamanan pada Riset dan Bioteknologi di Perguruan Tinggi

Participants from various major and universities

Saat ini emerging bioteknologi dan penerapannya di dunia dan di Indonesia terus berkembang pesat, karena semakin mudah dilakukan dan juga semakin murah. Di saat yang sama, isu bioterorisme dan penelitian dengan potensi penggunaan ganda (dual use) juga meningkat. Sebagai jejaring yang mendukung terciptanya sistem kerjasama yang terintegrasi antara laboratorium kesehatan manusia dan hewan di universitas di Indonesia, anggota laboratorium universitas di bawah program One Health Laboratory Network (OHLN) juga termasuk yang melakukan kegiatan penelitian dan mulai menerapkan  bioteknologi terbaru.

Untuk mempromosikan dan meningkatkan pengetahuan terkait isu-isu teknologi yang sedang berkembang, Indonesia One Health University Network (INDOHUN) melalui program One Health Laboratory Network (OHLN) bekerjasama dengan Health Security Partners (HSP) mengadakan lokakarya virtual selama empat hari dari 13 – 16 Februari 2023 tentang “Outreach Program on Biosecurity Safeguards and Instil Best Practice for Advanced Biotechnology in Universitas”. Lokakarya ini memberikan pemahaman tentang konsekuensi atas munculnya bioteknologi, termasuk penelitian yang memiliki aspek penggunaan ganda (dual use) serta memperkenalkan pilar-pilar biosekuriti yang perlu diterapkan di laboratorium. Selain itu, memahami pentingnya biosekuriti juga akan mencegah penyalahgunaan dan hilangnya bahan biologis berbahaya. Lokakarya ini diikuti oleh 32 peserta dari berbagai jurusan ilmu dan perguruan tinggi, khususnya yang terkenal sebagai research center of excellence.

Presentation from Prof. dr. Herawati Sudoyo, M.S, Ph.D

Kegiatan di hari pertama dibuka dengan sambutan yang dibawakan oleh Prof. dr. Agus Suwandono, MPH, Dr.PH selaku Koordinator INDOHUN, dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Health Security Partners (HSP) oleh Dr. Prasad Kuduvalli dan Direktur Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi  oleh Dr. M. Sofwan Effendi, M.Ed. Pada sesi selanjutnya, terdapat tiga materi yang dilanjutkan dengan sesi diskusi setelah setiap presentasi. Topik materi  untuk hari pertama adalah sebagai berikut:

  1. One Health Security oleh Mayor Jenderal TNI (Purn.) dr. Daniel Tjen, Sp.S
  2. Nonproliferation Norms: Biological Weapons Convention and National Biosecurity Regulatory Frameworks oleh Prof. dr. Herawati Sudoyo, M.S, Ph.D
  3. Introduction to Dual-Use Research in the Life Sciences oleh Aroem Naroeni, DEA., PhD

Seperti hari sebelumnya, kegiatan pada hari kedua diisi dengan tiga materi dengan topik sebagai berikut:

  1. Advanced Technologies in Life Sciences Research and the BWC oleh Prof. Lim Yang Mooi, Ph.D
  2. Culture of Responsibility and Codes of Conduct for Life Sciences Research oleh Prof. dr. Herawati Sudoyo, M.S, Ph.D
  3. Governance of Dual-Use Research in the Life Sciences: Role of IBCs  oleh Dr. drh. Diah Iskandriati, IFBA PC

Setiap materi diakhiri dengan sesi diskusi untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait topik presentasi yang telah disampaikan. Setelah mendengarkan paparan dari setiap pembicara, peserta diberikan latihan untuk membuat daftar mengenai praktik apa saja yang dapat dilakukan untuk melindungi bioteknologi dari penyalahgunaan di institusi setiap peserta. Latihan ini juga menjadi penutup kegiatan pada hari kedua.

Presentation from Aroem Naroeni, DEA., PhD

Kegiatan pada hari ketiga dimulai dengan presentasi mengenai “Disinformation Against Life Sciences Research Institutions” yang dibawakan oleh Dr. Julie Fischer dari Georgetown University.  Kemudian dilanjutkan sesi  studi kasus dengan topik “Countering Disinformation Against Life Sciences Research Institutions”, yang  dipimpin oleh fasilitator Dr. drh. Diah Iskandriati, IFBA PC. Peserta kemudian dibagi menjadi tiga kelompok untuk membahas tiga topik yang berbeda, yaitu pengawasan di lembaga, kebijakan, dan panduan di universitas dan lembaga penelitian secara umum, penilaian risiko biologis di laboratorium bioteknologi, dan keamanan fisik dan pengendalian akses, manajemen inventaris, transportasi Valuable Biological Materials (VBM), keamanan siber, dan keandalan personil. Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari Dr. Subhash J. Bhore, PhD (Genetics), IFBA CP (BRM, Biosecurity, BSC) mengenai “Biosecurity Assessment Tools for Risk Management at the Life Sciences Institution”. Kegiatan pada hari ketiga diakhiri dengan pemberian tugas bagi seluruh peserta untuk menggunakan instrumen penilaian biosekuriti untuk menilai implementasi dan dokumentasi biosekuriti di fasilitas laboratorium institusi peserta.

Agenda dilanjutkan pada hari keempat yang dimulai dengan tinjauan mengenai tugas yang diberikan pada hari sebelumnya yang dipimpin oleh Dr. drh. Diah Iskandriati, IFBA PC. Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi oleh Rachmitasari Noviana, SKH, M.Si tentang “Cybersecurity at Life Sciences Institutions” dan Dewajani Purnomosari, M.Sc, PhD, IFBA PC tentang “Implementation of Institutional Biorisk Management Systems and How it Can Help Institutions Counter Disinformation” yang keduanya diakhiri dengan sesi diskusi. Hari keempat menandai hari terakhir untuk acara ini.

Untuk mengevaluasi keberhasilan dan efektivitas kegiatan ini, INDOHUN memberikan kuesioner kepada semua peserta untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum kegiatan dimulai dan setelah kegiatan berakhir dengan menggunakan skala Likert dari 1-5 yaitu 5 (Sangat Tahu), 4 (Tahu), 3 (Cukup), 2 (Tidak Tahu), dan 1 (Sangat Tidak Tahu). Sebelum kegiatan, rata-rata peserta hanya memperoleh skor 24, namun setelah mengikuti kegiatan ini, rata-rata skor peserta meningkat menjadi 41. Kesimpulannya, acara virtual ini dilakukan dengan efektif dan telah mencapai tujuan acara untuk memberikan pemahaman tentang konsekuensi dari bioteknologi yang muncul, termasuk penelitian yang memiliki aspek penggunaan ganda serta untuk memperkenalkan pilar biosekuriti yang perlu diterapkan di laboratorium. Selain itu, pemahaman tentang pentingnya biosekuriti juga akan mencegah penyalahgunaan bahan biologis berbahaya.

About the author

Related Posts

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.