Berita Terkini, Health

Pengenalan tentang Biosafety dan Biosecurity: Pentingnya dalam Penelitian dan Pengembangan Ilmiah

 

Istilah Biosafety dan Biosecurity (biorisiko) mulai dikenal di Indonesia sejak munculnya virus flu burung di Indonesia sekitar tahun 2006. Beberapa pelatihan telah dilakukan di beberapa Institusi di Indonesia bekerja sama dengan beberapa lembaga internasional. Kementerian dan lembaga yang menjadi target utama adalah kementerian kesehatan, kementerian pertanian dan lembaga-lembaga yang terkait. Kementerian Kesehatan pada awal mulanya memberikan pelatihan pada jejaring laboratorium penyakit Influenza lalu kemudian berkembang menjadi pelatihan untuk pelatih (Training of Trainers, ToT). Biosafety dan Biosecurity dikenalkan seiring dengan munculnya virus flu burung di Indonesia mengingat tingkat bahaya virus flu burung yang masuk dan bersirkulasi adalah kategori High Pathogenic Pathogen. Biosafety dan Biosecurity atau yang kemudian dikenal dengan istilah Biorisiko merupakan suatu cara agar High Pathogenic Pathogen dapat ditangani dengan baik dan juga tidak disalahgunakan untuk tujuan yang tidak benar, misalnya kriminal, terorisme, senjata biologi dan lain-lain.

Biosafety dan Biosecurity adalah dua konsep penting dalam penelitian dan pengembangan ilmiah untuk memastikan keamanan dan keselamatan manusia, hewan, dan lingkungan terkait dengan risiko biologis. Berikut ini adalah pengenalan tentang biosafety dan biosecurity serta pentingnya dalam penelitian dan pengembangan ilmiah:

1. Biosafety

Biosafety adalah serangkaian langkah dan tindakan yang dirancang untuk melindungi manusia, hewan, dan lingkungan dari bahaya biologis yang mungkin timbul akibat penelitian atau pekerjaan terkait dengan mikroorganisme atau bahan biologis berpotensi berbahaya. Prinsip biosafety mencakup penggunaan peralatan pelindung diri, pengelolaan limbah biologis, penggunaan teknik sterilisasi, pengendalian akses ke area kerja, serta penilaian dan mitigasi risiko.

sumber :https://www.iberdrola.com/

2. Biosecurity

Biosecurity adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah, mengendalikan, dan mengurangi risiko terkait dengan akses, penyalahgunaan, atau pelepasan tidak sengaja ataupun sengaja agen biologis berbahaya. Hal ini melibatkan pengaturan kebijakan, prosedur, dan infrastruktur yang ketat untuk melindungi bahan biologis berpotensi berbahaya agar tidak jatuh ke tangan yang tidak berwenang atau digunakan dengan tujuan jahat. Biosecurity melibatkan pengawasan akses terhadap laboratorium, pengendalian inventaris bahan biologis, pelatihan personel, serta perlindungan terhadap kejadian keamanan.

Pentingnya biosafety dan biosecurity dalam penelitian dan pengembangan ilmiah:

1. Keamanan Fisik

Tindakan pengamanan fisik dan pembatasan akses sebaiknya berjenjang tergantung risiko yang dihadapi. Bahan biologis tidak mempunyai tingkat perlindungan fisik yang sama. Mikroorganisme patogen grup 3 dan 4 memerlukan langkah mitigasi yang lebih ketat karena termasuk agen patogen dengan tingkat risiko tinggi yang memerlukan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Tingkat Keamanan fisik berjenjang

Tingkat keamanan fisik berjenjang

Tujuan keamanan fisik dikenal dengan 3D, yakni

Deter/Discourage : Tidak memotivasi atau memancing kejahatan yang ingin mengakses bahan biologi

Detect       : Mendeteksi kejahatan yang bertujuan mengakses bahan biologis

Delay        : Memperlambat proses masuk ke daerah penyimpanan bahan biologis.

Setiap barrier sistem keamanan fisik harus memperlambat pencapaian daerah penyimpanan bahan biologis misalnya adanya pagar, penjaga, pintu dengan kode akses. Kamera, lampu keamanan, alarm bukan barrier karena tidak mencegah akses tetapi benda-benda ini hanyalah alat untuk memonitor sedangkan yang termasuk barrier adalah penjaga, personel yang terlatih, pagar dan lain-lain. Beberapa contoh penerapan keamanan fisik adalah sebagai berikut : 

a. Penerapan akses terbatas

  • Pemakaian tanda pengenal
  • Pengontrolan akses: kunci mekanik, cardlock, kode pintu, sidik jari, scan retina mata dan lain-lain

Contoh penanda informasi area terbatas

Contoh penanda informasi area terbatas

b. Akses tercatat: Logbook pengunjung

c. Deteksi adanya pembobolan sistem: alarm, CCTV

2. Keamanan Personil

Pengamanan VBM mempunyai tantangan yang unik dan memerlukan pendekatan khusus yang berbeda dibandingkan dengan menangani bahan kimia atau radioaktif karena a) Patogen dapat bereplikasi dan pencuri hanya perlu mengambil dalam jumlah yang sangat sedikit; b) Tidak ada alat yang dapat mendeteksi VBM; c) Mudah untuk disembunyikan kadang hanya dalam tabung yang sangat kecil dikeringkan atau di dalam kertas filter; d) Tidak ada sistem yang dapat menelusuri atau memonitor jumlah atau volumenya dengan tepat karena di dalam laboratorium dapat selalu berubah selama eksperimen sehingga sulit diketahui berapa jumlah yang diambil oleh seseorang.

3. Perlindungan Kesehatan Manusia dan Hewan

Biosafety dan biosecurity memastikan bahwa risiko terkait dengan penelitian atau pengembangan agen biologis berbahaya diminimalkan, sehingga melindungi kesehatan manusia dan hewan yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Ini penting untuk mencegah infeksi atau paparan yang dapat membahayakan nyawa dan kesehatan mereka.

4. Keamanan Lingkungan

Melalui langkah-langkah biosafety dan biosecurity yang tepat, risiko penyebaran mikroorganisme atau bahan biologis berpotensi berbahaya ke lingkungan dapat dikurangi. Ini membantu melindungi ekosistem alami dan mencegah dampak negatif terhadap flora dan fauna di sekitarnya.

5. Keamanan bahan biologi berbahaya

Biosecurity bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan bahan biologis berpotensi berbahaya untuk tujuan jahat, seperti pengembangan senjata biologis atau terorisme biologis.Prosedur akuntabilitas bahan biologis berbahaya sebaiknya diterapkan agar dapat melacak inventaris, penyimpanan, penggunaan, transfer, dan pemusnahan bahan biologis berbahaya. Prosedur ini juga mampu melacak bahan biologis yang ada di fasilitas, melacak keberadaannya dan penanggung jawab bahan biologis tersebut sehingga tidak ada materi tertinggal di freezer atau tempat penyimpanan saat penanggung jawabnya sudah tidak bekerja lagi di laboratorium tersebut. 

Beberapa prosedur yang dapat dilakukan dalam program akuntabilitas bahan biologis berbahaya adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi bahan biologis

b. Menunjuk penanggung jawab

c. Menentukan siapa yang diberikan akses terhadap bahan biologis tersebut

d. Menentukan sistem inventarisasi

e. Menentukan sistem dokumentasi yang menentukan di mana disimpan, penggunaan, metode penyimpanan, transfer, dan pemusnahan

f. Menentukan sistem ketanggapdaruratan yang berhubungan dengan bahan biologis tersebut. Sistem pelaporan diperlukan untuk mengetahui kejanggalan, sampel yang hilang, tanda-tanda usaha pencurian

g. Menentukan sistem audit dengan mengembangkan kebijakan untuk mengkaji sistem inventarisasi yang regular dan terjadwal. Peninjauan satu bagian sistem inventarisasi sudah cukup untuk mengontrol suatu sistem itu efektif atau tidak. Audit khusus dapat dilakukan dalam keadaan darurat misalnya pemindahan bahan biologis secara darurat karena kerusakan freezer.

6. Keamanan Informasi

Kehati-hatian diperlukan dalam menjaga informasi yang penting agar tidak disalahgunakan seperti informasi mengenai inventaris VBM atau bahan biologis berbahaya, denah laboratorium, informasi penelitian yang sensitif, hasil tes diagnostik dan sebagainya.

a. Personel perlu mendapatkan training untuk menentukan informasi yang sensitif. Beberapa hal perlu diperhatikan oleh para staf, misalnya tidak meninggalkan informasi sensitif dalam bentuk hardcopy atau softcopy tanpa penjagaan, kunci hardcopy dalam lemari apabila tidak digunakan, tidak membuat fotokopi apabila tidak diperlukan, hanya membawa softcopy atau hardcopy apabila diberikan tugas khusus dan tidak membawanya pulang dan selalu waspada apabila membuka informasi sensitive.

b. Akses terbatas untuk informasi yang sensitif untuk peneliti yang memerlukannya.

c. Cybersecurity untuk melindungi dari hacker yang akan mencoba untuk mencuri informasi. Apabila di komputer maka perlu dilindungi dengan kata sandi. 

d. Data sebaiknya dihancurkan apabila sudah tidak diperlukan dengan selalu menjaga master data di tempat yang aman.

7. Keamanan Transportasi

Sampel maupun limbah yang mengandung bahan biologis berbahaya sering kali perlu dipindahkan ke ruangan, laboratorium, maupun fasilitas lainnya. Pada beberapa kasus, sampel perlu diuji di kota maupun negara lain untuk keperluan uji maupun penyimpanan. Bahan biologis berbahaya dapat berupa kultur, spesimen pasien atau hewan, bagian tubuh maupun organ yang terinfeksi, produk-produk biologi seperti vaksin atau produk terapeutik sejenis, dan organisme hasil rekayasa genetika. Pemindahan bahan biologis berbahaya memiliki regulasi secara nasional maupun internasional, bergantung pada negara asal dan tujuan serta cara pemindahannya. 

Keuntungan Lain dari Biosafety dan Biosecurity

Selain melindungi manusia dan hewan dari risiko kesehatan, biosafety dan biosecurity juga memberikan manfaat lain dalam penelitian dan pengembangan ilmiah. Praktik yang baik dalam biosafety dan biosecurity meningkatkan kualitas penelitian dengan memastikan integritas dan keandalan data yang dihasilkan. Selain itu, penekanan pada biosafety dan biosecurity juga membantu mempertahankan kepercayaan publik terhadap penelitian dan pengembangan ilmiah, serta mencegah risiko penyebaran penyakit ke masyarakat luas.

Dalam penelitian dan pengembangan ilmiah, biosafety dan biosecurity memainkan peran penting dalam melindungi kesehatan manusia dan hewan serta mencegah penyebaran agen biologis berbahaya. Praktik biosafety dan biosecurity yang tepat, seperti penggunaan PPE, manajemen limbah biologis yang baik, pengendalian akses terhadap fasilitas, dan pengelolaan inventarisasi agen berbahaya, sangat penting untuk mengurangi risiko dan menjaga keamanan dalam kegiatan penelitian dan pengembangan.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, penting bagi institusi penelitian dan para peneliti untuk mematuhi peraturan dan pedoman yang telah ditetapkan oleh badan pengatur dan lembaga terkait. Selain itu, etika dan kesadaran akan implikasi sosial dan lingkungan dari penelitian juga harus menjadi pertimbangan penting dalam menjalankan biosafety dan biosecurity.

Dengan mengutamakan biosafety dan biosecurity dalam penelitian dan pengembangan ilmiah, kita dapat menjaga keamanan, melindungi kesehatan manusia dan hewan yang terlibat, serta memastikan integritas dan kepercayaan dalam ilmu pengetahuan.

 

Reff :

– World Health Organization. (2004). Laboratory biosafety manual (3rd ed.). 

– World Organisation for Animal Health (OIE). (2018). OIE biological threat reduction strategy.

– Modul Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium, INDOHUN, OHLN.

 

 

About the author

Related Posts

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.