Tantangan pandemi tidak hanya menguji ketahanan sistem kesehatan global namun juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional dalam merespons krisis kesehatan. Dalam konteks ini, pertemuan konsultasi yang mengusung tema “INTERNATIONAL COLLABORATION IN HEALTH, SCIENCE AND TECHNOLOGY (S&T) DURING THE PANDEMIC: LESSONS LEARNED AND WAYS FORWARD FOR BUILDING PANDEMIC RESILIENCE FROM A BIOSAFETY & BIOSECURITY PERSPECTIVE”. Pertemuan ini berdiri sebagai forum penting bagi para ahli, peneliti, dan pengambil kebijakan untuk berbagi wawasan, pembelajaran, dan strategi inovatif.
Pertemuan yang merupakan upaya kolaborasi antara INDOHUN (Indonesian One Health University Network) dan HSP (Health Security Partners) yang didanai oleh US BEP (Biosecurity Engagement Program), Department of State ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan mendesak akan peningkatan ketahanan terhadap pandemi. Berfokus secara khusus salah satunya pada perspektif biosafety dan biosecurity, acara ini berupaya untuk mengarahkan kompleksitas pengelolaan keadaan darurat kesehatan, dengan memanfaatkan pengalaman yang diperoleh selama krisis kesehatan global yang sedang berlangsung.
Pertemuan konsultasi ini menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan untuk merefleksikan tantangan yang dihadapi di bidang kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi selama pandemi. Pembelajaran dari kolaborasi internasional, kemajuan ilmu pengetahuan, dan inovasi teknologi akan menjadi inti diskusi. Pertemuan ini akan berfungsi sebagai media untuk mempercepat proses identifikasi strategi yang sukses diterapkan oleh negara-negara, dan menumbuhkan pemahaman kolektif mengenai mekanisme respons pandemi yang efektif. Selain itu, kegiatan ini juga akan mengeksplorasi peran biosafety dan langkah-langkah biosecurity dalam membangun sistem kesehatan yang berketahanan, dengan menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dalam mengatasi ancaman kesehatan global di masa depan.
Menyoroti pentingnya kemitraan dan kerja sama, pertemuan ini dilaksanakan untuk berkontribusi secara berarti terhadap keamanan kesehatan global. Dengan mengeksplorasi tantangan yang dihadapi dan pembelajaran dari pandemi yang sempat terjadi, pertemuan ini juga untuk memetakan arah ke depan dalam membangun ketahanan pandemi yang kuat. Ketika para pemangku kepentingan berkumpul untuk berbagi keahlian dan wawasan, semangat kolaboratif yang melekat dalam acara ini menjadi secercah harapan bagi masa depan di mana krisis kesehatan global dapat diatasi melalui respons yang terkoordinasi dan efektif yang berakar pada kerja sama internasional dan berbagi pengetahuan.
Menyadari urgensi tersebut, telah dilaksanakan kegiatan Consultative Meeting: “INTERNATIONAL COLLABORATION IN HEALTH, SCIENCE AND TECHNOLOGY (S&T) DURING THE PANDEMIC: LESSONS LEARNED AND WAYS FORWARD FOR BUILDING PANDEMIC RESILIENCE FROM A BIOSAFETY & BIOSECURITY PERSPECTIVE”
Kegiatan dilakukan selama dua hari pada Selasa dan Rabu, 12-13 Desember 2023, bertempat di Gran Melia Hotel Jakarta, 3rd Floor Kuta Room , Jakarta.
Dalam kegiatan ini diundang tim pakar, peneliti dari perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan perusahaan swasta, antara lain :
- Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
- Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
- Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), IPB
- Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga
- Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran
- Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan
- Ketua Tim Kerja Labkesmas, Direktorat Takelkesmas, Kementerian Kesehatan
- Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, BKPK, Kementerian Kesehatan
- Direktorat Kesehatan Hewan, DitJen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana
- Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19
- Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma – Kementerian Pertanian
- PT. Biofarma
- PT. Biotis Pharmaceutical Indonesia
- Nusantara Genetika
- Eisenhower Fellowship Indonesia
- World Health Organization Indonesia
Kegiatan ini dibuka secara daring oleh Dariel A. Hopersberger, PhD selaku Program Advisor – US BEP Washington, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Wahyuni Kamah selaku Biosecurity Engagement Program (BEP) Manager, US Embassy – Jakarta, lalu sambutan secara langsung oleh Libby Cha selaku Program Manager, Health Security Partners (HSP), dan sambutan terakhir sekaligus membuka kegiatan oleh Prof. dr. Agus Suwandono, MPH, Dr.PH selaku koordinator Indonesian One Health University Network (INDOHUN).
Selama 2 hari peserta melakukan diskusi secara intens dan berdiskusi terkait beberapa studi kasus. Materi – materi yang didapat selama 2 hari mengikuti kegiatan antara lain :
Hari pertama :
- Opening discussion : International Collaboration for Pandemic Response, Libby Cha, HSP
- Disinformation and Scientific Collaboration: Lessons Learned from the COVID-19 Pandemic, Dr. Tatyana Novossiolova, Center for the Study of Democracy (CSD)
- International Collaboration in Research and Innovation, Dr. Tatyana Novossiolova, Center for the Study of Democracy (CSD)
Hari kedua :
- Risks of Misuse in Life Sciences, Dr. Tatyana Novossiolova, CSD
- Closing discussion : Lessons Learned and Ways Forward for Building Pandemic Resilience from a Biosafety & Biosecurity Perspective, Libby Cha, HSP
Pertemuan konsultasi bertema “KOLABORASI INTERNASIONAL DALAM KESEHATAN, ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (S&T) SELAMA PANDEMI” yang telah dilaksanakan telah terbukti menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai ketahanan kesehatan global. Selama dua hari yang dinamis, para ahli, peneliti dari universitas, lembaga pemerintah, dan perusahaan swasta berkumpul untuk terlibat secara aktif dalam diskusi, berbagi wawasan berharga dan pembelajaran dari berbagai pengalaman mereka. Upaya kolaboratif ini menunjukkan komitmen untuk membina kemitraan yang bermakna pada afiliasi kelembagaan.
Jelas, bahwa tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi ini memerlukan pendekatan yang berakar pada prinsip biosafety dan biosecurity. Pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik di antara para peserta telah meletakkan dasar bagi pemahaman kolektif tentang peran penting kolaborasi internasional dalam memitigasi dampak krisis kesehatan. Kedepan, pembelajaran yang didapat dari pertemuan ini harus menjadi upaya masa depan dalam membangun ketahanan terhadap pandemi. Momentum yang dihasilkan selama dua hari wacana aktif ini harus dipertahankan, dengan kolaborasi berkelanjutan dan berbagi informasi untuk membina komunitas global yang siap menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.
Dalam konteks yang lebih luas, pertemuan ini memberikan contoh kekuatan menyatukan berbagai perspektif dan keahlian untuk mengatasi isu-isu global yang mendesak. Partisipasi para ahli dari berbagai sektor menyoroti keterkaitan antara kesehatan, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam respons kita terhadap pandemi. Saat pertemuan ini berakhir, kami berharap dapat menyaksikan hasil nyata dari diskusi ini yang terwujud dalam kebijakan, inisiatif penelitian, dan proyek kolaboratif yang berkontribusi terhadap kesehatan global yang lebih berketahanan dan aman. Keberhasilan acara ini tidak hanya terletak pada pengetahuan yang dibagikan namun juga pada hubungan yang terjalin, meletakkan dasar bagi masa depan di mana kolaborasi internasional tetap menjadi landasan dalam perjuangan kolektif kita melawan krisis kesehatan.
Leave a Reply