Workshop

Workshop “Biosecurity dan Cyberbiosecurity untuk laboratorium BSL3/ABSL3”

 

BSL3 (Biosafety Level 3) atau ABSL3 (Animal Biosafety Level 3) adalah tingkat keamanan laboratorium yang dirancang khusus untuk penelitian dan manipulasi mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia atau hewan. Fasilitas BSL3/ABSL3 mematuhi standar ketat dalam hal desain, peralatan, dan protokol kerja untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya. Di dalam lingkungan ini, peneliti harus mengenakan pakaian pelindung yang ketat dan laboratorium harus memiliki sistem kontrol keamanan udara yang kuat untuk mencegah kebocoran mikroba patogen. BSL3/ABSL3 sangat penting dalam memahami, mengidentifikasi, dan mengembangkan tindakan pencegahan serta pengobatan untuk penyakit menular yang serius.

Laboratorium merupakan salah satu elemen penting untuk mendukung perkembangan dan kemajuan bangsa serta ketahanan negara. Misalnya laboratorium yang memiliki fasilitas BSL3/ABSL3 digunakan untuk penelitian dan pengembangan vaksin, penanganan patogen berbahaya, diagnostik penyakit infeksi, dan penelitian ilmiah yang melibatkan agen biologis berpotensi berbahaya. Tingkat biosekuriti yang tinggi dalam laboratorium BSL3/ABSL3 perlu diterapkan untuk melindungi staf laboratorium, masyarakat, dan lingkungan dari risiko penyebaran agen patogen yang berbahaya.

Selain itu, munculnya penyakit berbahaya seperti pandemi COVID-19 membuat kesadaran tentang kebutuhan akan biosekuriti yang kuat meningkat secara signifikan. Laboratorium dengan fasilitas BSL3/ABSL3 memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengelola dan menangani agen patogen yang memiliki potensi bahaya bagi manusia. Kemudian, seiring dengan kemajuan teknologi informasi, laboratorium juga menghadapi risiko serangan siber.

Kegiatan yang dilakukan di laboratorium BSL3/ABSL3 seringkali melibatkan data sensitif dan informasi penting. Ancaman seperti pencurian data, serangan malware, atau penyalahgunaan sistem informasi dapat menyebabkan konsekuensi serius. Menyadari urgensi tersebut, Indonesia One Health University Network (INDOHUN) melalui program One Health Laboratory Network (OHLN) bekerja sama dengan Biosecurity Engagement Program (BEP) melalui Health Security Partners (HSP) telah melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas personel laboratorium melalui workshop “Biosecurity dan Cyberbiosecurity untuk laboratorium BSL3/ABSL3”.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan : 

  1. Meningkatkan pemahaman tentang biosekuriti dan keamanan siber.
  2. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya budaya aman dan selamat dalam bekerja dengan bahan biologis berbahaya.
  3. Peserta dapat mengetahui tentang regulasi dan pedoman terkait biosekuriti dan keamanan siber yang saat ini berlaku.
  4. Melatih personel laboratorium dalam menghadapi situasi darurat terkait biosekuriti, seperti kebocoran agen patogen atau serangan siber.
  5. Mendorong kolaborasi tim laboratorium dalam mengimplementasikan, memperhatikan keamanan sebagai prioritas, dan memastikan kepatuhan terhadap prosedur keamanan yang ditetapkan.

Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari pada Selasa – Kamis, 22-24 Agustus 2023, bertempat di Hotel Gran Melia, Ruang Nusa Dua Lantai 15, Jakarta.

Dalam kegiatan ini INDOHUN mengundang institusi pemerintah, universitas dan institusi swasta antara lain :

  1. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
  2. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  3. Balai Besar Pengujian Instrumen Standar Veteriner, Kementerian Pertanian
  4. Fakultas Kedokteran – Universitas Diponegoro
  5. Sekolah Kedokteran Hewan dan Ilmu Biomedis – IPB University
  6. Institut Penyakit Tropis – Universitas Airlangga
  7. Institut Teknologi Bandung
  8. Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) – Universitas Gadjah Mada
  9. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  10. Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University
  11. Science Techno Park (STP), IPB University
  12. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati – Institut Teknologi Bandung
  13. PT Bio Farma
  14. PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia
  15. PT Caprifarmindo Laboratories
  16. PT Genomik Solidaritas Indonesia
  17. PT Sanbio Laboratories
  18. PT Vaksindo Satwa Nusantara, dan
  19. PT. Medion Farma Jaya

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Dr. Julia Scordo selaku Biosecurity Engagement Program of the U.S. Department of State (BEP/DOS), kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Wahyuni Kamah selaku Biosecurity Engagement Program (BEP) Manager, USA Embassy – Jakarta, kemudian sambutan dari Dr. Prasad Kuduvalli selaku Director of Scientific Programs, Health Security Partners (HSP), dan sambutan terakhir oleh Prof. dr. Agus Suwandono, M.PH., Dr.PH selaku koordinator Indonesian One Health University Network (INDOHUN).

Selama 3 hari peserta mendapat materi yang relevan dengan kegiatan laboratorium BSL/ABSL3 juga pemateri yang ahli dalam bidangnya. Materi – materi yang didapat selama 3 hari mengikuti kegiatan antara lain :

Hari pertama :

  1. Dasar-dasar biosafety dan biosecurity – Dr. Viji Vijayan
  2. Pengoperasian dan Pemeliharaan – Dan Yoong
  3. Penilaian Risiko dan Mitigasi – Dr. Viji Vijayan
  4. Keandalan Personil – Dr. Viji Vijayan

Hari ke-2 : 

  1. Cybersecurity dan Keamanan Informasi – Dr Rodel Jonathan S.
  2. Inventarisasi dan akuntabilitas VBM – Dr. drh Susan Maphilindawati Noor, MVSc. IFBA-PC- Indonesian Biorisk Association
  3. Pengoperasian dan Pemeliharaan –  Dan Yoong
  4. Dekontaminasi dan pengelolaan limbah – Dr. Viji Vijayan
  5. Keamanan transportasi – Dr. drh Susan Maphilindawati Noor, MVSc. IFBA-PC- Indonesian Biorisk Association
  6. Tanggap Darurat dan Perencanaan Kontingensi – Dr. Viji Vijayan

Hari ke-3 :

  1. Sistem Manajemen Biorisiko – Dr. Drh. Diah Iskandriati, IFBA-PC – Indonesian Biorisk Association
  2. Penggunaan Ganda dalam penelitian – Dr. Prasad Kuduvalli
  3. Kenali Kolaborator Anda – Stephanie Mattoon
  4. Alat Manajemen Biorisiko untuk Perbaikan Berkelanjutan dan penilaian mandiri – Barbara Johnson
  5. Sertifikasi BSL3 dan ABSL3 – Dan Yoong
  6. Sertifikasi ISO 35001:2019 – Dr. Drh. Diah Iskandriati – Indonesian Biorisk Association

Workshop intensif BSL3/ABSL3 selama tiga hari menjadi wadah inspiratif yang mengundang partisipasi dari berbagai instansi pemerintah, universitas, dan institusi swasta di Indonesia Dengan berfokus pada Keamanan Level Biologi 3 (BSL3/ABSL3), workshop ini memberikan ringkasan komprehensif tentang praktik terbaru dalam penanganan dan penelitian bahan biologis berbahaya. Materi yang disajikan sangat relevan dengan kebutuhan masa kini, mencakup aspek teknis, peraturan, dan etika yang terkait dengan BSL3/ABSL3.  Peserta workshop diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pemateri yang merupakan otoritas terkemuka dalam berbagai aspek ilmu terkait. Keahlian mereka dalam bidang masing-masing membantu peserta memperdalam pemahaman mereka tentang protokol keselamatan, pengendalian infeksi, serta inovasi terbaru dalam teknologi dan metodologi BSL3/ABSL3. Workshop ini menjadi platform unik bagi pertukaran pengetahuan lintas institusi dan pengembangan jaringan yang berharga, sambil juga mendorong kolaborasi ilmiah yang dapat membentuk masa depan riset di bidang yang kritis ini.

Dengan penuh antusiasme, Workshop Biosecurity dan Cyberbiosecurity untuk laboratorium BSL3/ABSL3” mencapai momen penutupan yang membanggakan, Sebagai rangkaian acara penutup Dr. Prasad Kuduvalli selaku Director of Scientific Programs, Health Security Partners (HSP) dalam kata-kata penutup yang memotivasi, beliau menekankan pentingnya peningkatan wawasan dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan BSL3/ABSL3 yang semakin kompleks. Sebagai langkah nyata untuk mendorong implementasi ide-ide inovatif, Dr. Prasad mengumumkan peluncuran program  Hibah Kompetitif dari HSP untuk Memperkuat Kapasitas Biosecurity dan Biosafety pada Laboratorium BSL3/ABSL3 di Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada para peserta workshop untuk mengajukan proposal dengan potensi transformasi, dengan dana hingga maksimal 30rb USD. Tujuan dari hibah kompetitif ini untuk mendukung implementasi peningkatan keamanan fisik, sistem manajemen inventaris, sistem manajemen limbah, perbaikan prosedural, pelatihan dan kegiatan untuk meningkatkan manajemen biorisiko, biosecurity, dan biosafety secara berkelanjutan di dalam fasilitas, berdasarkan kesenjangan yang teridentifikasi selama penilaian laboratorium dan rencana peningkatan keamanan. HSP juga akan mempertimbangkan proposal yang bertujuan untuk menangani kesenjangan Manajemen Biorisiko (Biorisk Management, BRM) lainnya yang diidentifikasi melalui penilaian tersebut. Hibah kompetitif ini didanai oleh Biosecurity Engagement Program (BEP), Department of State, USA.

Sementara suasana penuh semangat masih terasa, momen istimewa berlanjut dengan pembagian sertifikat kepada para pemateri, peserta, dan pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya workshop ini.  Sebagai penutup yang layak, Bpk Dr. drh Joko Pamungkas selaku Wakil Koordinator INDOHUN secara resmi menutup kegiatan ini, tetapi semangat kolaborasi dan pengetahuan yang diperoleh akan tetap melekat dalam setiap partisipan, mewarnai langkah-langkah menuju masa depan riset biologis yang lebih aman dan inovatif.

  

About the author

Related Posts

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.